pexels.com |
Selama beberapa bulan saya menggunakan model perangkat tanpa jack audio, berikut ini hal yang terasa berbeda dalam pengamatan saya:
1. Perlu konverter khusus untuk memakai wired headset.
Sudah pasti kita butuh konverter khusus jika ingin menggunakan headset kabel yang kita punya, dikarenakan beberapa alasan saya masih senang dengan perangkat kabel daripada wireless yang menurut saya sedikit ribet soal daya pada perangkat, atau permasalahan latency yang mana menyebabkan ada delay yang kurang menyenangkan. Kita akan membahas topik ini pada postingan kali ini.
2. Posisi kurang nyaman.
Terkait hal ini sepertinya relatif berbeda pada tiap orang, namun untuk hal ini saya kurang nyaman dengan posisi headset yang mana akan menggunakan port charging dari ponsel itu yaitu di bawah, sementara untuk posisi nyaman menurutku di bagian atas ponsel (kiri atau kanan).
3. Jadi jarang memutar musik.
Dari beberapa hal sebelumnya poin ini merupakan hasil akhir dari 2 poin sebelumnya, pada akhirnya karena faktor kemudahan dan kenyamanan yang kurang dari tidak adanya port audio 3.5mm membuat saya jarang memutar musik (mp3), yang mana sangat terasa perbedaannya dari saat menggunakan ponsel sebelumnya yang masih ada port audio, rasanya setiap hari saya sering memutar musik (via headset).
Kembali ke pembahasan awal, akan saya lakukan review berdasarkan produk yang sudah saya pakai dan test pada penggunaan sehari-hari.
1. Onix Audio Converter Type C to C + 3.5MM Jack
Ini merupakan item pertama yang saya coba beli. Pertimbangan awal karena deain cukup keren, fungsi yang 2 in 1 yang mana ini terdapat 2 port yaitu 3.5mm untuk musik & telepon serta port usb type c untuk mengisi daya telepon, jadi dengan ini saya bisa tetap mendengarkan musik dengan headset namun bisa sambil charging. Lalu kebetulan juga item sedang diskon pada waktu itu, jadi aku checkout saja langsung.
Kesan selama penggunaan yaitu cukup nyaman, dengan adanya 2 port di konverter kita bisa tetap mendengarkan musik sambil cas jika kebetulan baterai lemah. Lalu konverter ini bisa untuk melakukan panggilan (karena ada beberapa konverter saya lihat di marketplace, komentar dari seller ada yang tidak bisa untuk telepon atau hanya output saja).
Untuk kekurangan item ini yaitu: kurang direkomendasikan untuk penggunaan ekstreem. Ya, saya boleh dibilang pengguna ekstreem terkait headset (dalam hal ini konverter-nya juga), yang mana sering memakai ponsel hendak tidur dan menurutku itu cukup menguji ketahanan perangkat. Untuk hasil pemakaian selama sebulan lebih item ini mulai ada kerusakan, saya cari itu berada di kabel sambungan antar port (daerah bertanda biru di gambar diatas), jadi kondisinya itu suara sudah pudar (bisa jelas kembali tapi perlu di tekuk tekuk, mirip gejala headset 15 ribuan). Jadi untuk item ini saya sarankan untuk hati-hati dalam penggunaannya.
2. Converter All Gadget Type C To 3.5 Mm Headset Earphone Jack Adapter.
Selanjutnya dikarenakan konverter sebelumnya yang sudah kurang usable maka saya putuskan membeli lagi, namun kali ini saya coba konverter 15 ribuan saja.
Setelah penggunaan ada hampir satu bulan dengan penggunaan yang cukup berat, item ini ternyata masih bekerja dengan baik, untuk bagian sambungan kabel pada konverter sepertinya cukup kokoh.
Kekurangan pada item ini sudah jelas kita tidak bisa sambil charge dan menggunakan headset bersamaan.
UPDATE: Setelah pemakaian cukup lama (sekitar 6 bulan) dan cukup berat, akhirnya mulai kurang bisa dipakai, kabelnya mulai kurang konek jadi udah mulai perlu di tekuk tekuk. Jadi jika untuk penggunaan santai dan hati-hati seharusnya bisa bertahan setahun lebih.
Nah itu tadi hasil review singkat saya pada 2 item Konverter USB C to 3.5mm pada perangkat Xperia XZ2, mungkin akan saya update jika saya mencoba item baru atau ada update lain. Stay Tune ya.
0 Comments